Setiap pagi seorang pengusaha eksekutif selalu menyantap bacaan ringan seperti surat kabar (koran) dan ditemani secangkir kopi hangat di setiap harinya. Seorang pemuda pas-pasan seperti akoe ini pun melakukan hal yang serupa jikalau sang mentari sedang terbit. Tetapi tidak untuk setiap hari seperti seorang pengusaha eksekutif yang selalu ada setiap harinya untuk meihat perkembangan berita. Akoe menikmati bacaan ringan seperti koran biasanya seminggu tiga kali, itupun kadang-kadang. Selebihnya ikut nimbrung atau pinjem teman.
Jenis surat kabar yang sering akoe sangat beragam, mulai dari tentang olahraga (khususnya sepakbola), berita, wisata, luar negeri, hiburan dan sebagainya. Asal berguna dan bermutu untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Membaca adalah kegemarankoe sejak kecil yang telah diajarkan oleh orangtuakoe.
Hari demi hari koran-koran menjadi menumpuk dan yang sudah tidak akoe pakai dimasukkan ke dalam kardus. Kadang bila ada yang bermanfaat dan berguna, sering akoe buat kliping dari koran-koran tersebut. Bulan berganti bulan bukan hanya koran yang menumpuk tetapi sudah menjadi gunung koran bekas.
Binggung jadinya mau diapakan ya tumpukan-tumpukan koran yang menggunung ini? Iseng punya iseng akoe bawa tumpukan koran bekas tersebut ke penjual nasi uduk dekat rumah yang biasa akoe membeli sarapan. Penjual nasi uduk itu menggunakan koran bekas dan kertas nasi untuk membungkus dagangannya.
Dengan tulus ikhlas akoe memberikan tumpukan-tumpukan koran bekas ke penjual nasi uduk tersebut. Siapa tahu walau sedikit mungkin bisa membantu, penjual nasi uduk bisa ngirit, engga usah beli koran bekas kiloan. Wah..lumayan juga, bisa mengurangi tumpukan yang menggunung. Kamar kembali menjadi bersih, rapi dan tidak ada tumpukan koran bekas lagi.
Esok harinya, seperti biasa akoe membeli sarapan nasi uduk ke tempat kemarin yang akoe berikan tumpukan koran bekas. Engga disangka penjual tersebut memberikan gratisan nasi uduk kepada akoe, lebih asyiknya lagi akoe diberi diskon 100% gratis untuk setiap hari senin. Lumayan banget, he..he
Jenis surat kabar yang sering akoe sangat beragam, mulai dari tentang olahraga (khususnya sepakbola), berita, wisata, luar negeri, hiburan dan sebagainya. Asal berguna dan bermutu untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Membaca adalah kegemarankoe sejak kecil yang telah diajarkan oleh orangtuakoe.
Hari demi hari koran-koran menjadi menumpuk dan yang sudah tidak akoe pakai dimasukkan ke dalam kardus. Kadang bila ada yang bermanfaat dan berguna, sering akoe buat kliping dari koran-koran tersebut. Bulan berganti bulan bukan hanya koran yang menumpuk tetapi sudah menjadi gunung koran bekas.
Binggung jadinya mau diapakan ya tumpukan-tumpukan koran yang menggunung ini? Iseng punya iseng akoe bawa tumpukan koran bekas tersebut ke penjual nasi uduk dekat rumah yang biasa akoe membeli sarapan. Penjual nasi uduk itu menggunakan koran bekas dan kertas nasi untuk membungkus dagangannya.
Dengan tulus ikhlas akoe memberikan tumpukan-tumpukan koran bekas ke penjual nasi uduk tersebut. Siapa tahu walau sedikit mungkin bisa membantu, penjual nasi uduk bisa ngirit, engga usah beli koran bekas kiloan. Wah..lumayan juga, bisa mengurangi tumpukan yang menggunung. Kamar kembali menjadi bersih, rapi dan tidak ada tumpukan koran bekas lagi.
Esok harinya, seperti biasa akoe membeli sarapan nasi uduk ke tempat kemarin yang akoe berikan tumpukan koran bekas. Engga disangka penjual tersebut memberikan gratisan nasi uduk kepada akoe, lebih asyiknya lagi akoe diberi diskon 100% gratis untuk setiap hari senin. Lumayan banget, he..he
Ke samudera pergi mengarung, lalui satu pulau hingga belasan.Koran bekas sudah menggunung, disumbangkan malah dapat gratisan.
koran bapakku juga numpu tuh.gagasan yang lumayan ditiru juga he he
ReplyDeleteItu namanya simbiosis mutualisme. Semoga bermanfaat untuk semua.
ReplyDeletewaduh baik hati juga..kasih duit donk..:)):X
ReplyDelete