2009-07-20

Aku pengen bunuh diri saja.......

Aku yang sedang putus asa dalam menjalani hidup menjadi seorang cacat akibat kecelakaan yang amat tragis. Tidak punya tangan, tidak punya kaki, kehilangan mata kiri, dan tidak bisa bicara. Sungguh rasanya aku pengen bunuh diri saja dengan keadaan seperti ini. Tetapi aku merasa beruntung masih punya telinga, mata kanan dan tentu saja otak untuk berpikir serta sebuah alat canggih yang sangat membantu. Alat canggih itu adalah sebuah kasur berjalan canggih yang bisa dikendalikan oleh sebuah mind sensor (sensor pikiran).

Dalam suatu hari yang jarang bisa dibayangkan oleh semua orang,sungguh-sungguh terjadi pada saat itu. Semua kerusuhan terjadi dimana-mana, penjarahan, pembunuhan, pemerkosaan hingga kebakaran meluas dari pelosok desa sampai ke kota. Entah kenapa semua orang menjadi aneh, semua orang mementingkan dirinya sendiri dan saling mencari tujuannya masing-masing dengan segala cara yang amat buruk.

Aku mencari tempat seaman-amannya dengan kasur canggihku, mulai mengendap-endap menelusuri jalan yang gelap karena semua lampu penerangan pun telah dirusak para perusuh-perusuh. Tidak ada rasa nyaman di sana dan aku sendirian, akhirnya aku bersembunyi di sebuah bangunan kosong yang sangat gelap,kotor dan amatlah bau.

Dari tempat aku berpaling dari semua kekisruhan ini aku melihat keluargaku ditangkap oleh sekawanan penjahat bertopeng dan membakar rumahku. Hati ini rasanya sakit sekali melihat semua ini. Aku sungguh tak berguna, tak dapat menolong keluargaku bahkan berteriak pun tak bisa karena mulut ini tak dapat berfungsi untuk berbicara. Sungguh pedih dan kacau sekali aku saat itu hingga kasur canggihku pun menjadi rusak karena alat sensornya tak berfungsi dengan baik karena pikiranku terlalu penuh dengan kekecewaan dan tak dapat berbuat banyak dengan semua ini.

Seseorang muncul dibelakangku secara tiba-tiba dengan mengenggam sesuatu yang menurut firasatku itu adalah sesuatu yang buruk. Orang itu mendekatiku perlahan-lahan sambil tertawa lepas seperti orang gila stadium 4. Hati ini menjadi tak tenang, jantung berdetak keras dan rasa takut pun menyelimuti. Apa yang akan dilakukan orang ini dan apa yang dapat aku perbuat. Kasur canggihku pun telah rusak, aku tidak dapat pergi kemana-mana. Semakin dekat orang itu mendekatiku, semakin keras tertawanya bahkan seperti tertawa dengan microfon yang terhubung dengan sejuta pengeras suara yang bisa membuat telinga ini menjadi super tuli.

Orang itu seketika berhenti tepat berjarak satu langkah dengan kasur canggihku, dan berhenti pulalah suara tertawa stadium 4 itu. Hening seketika pada waktu itu, aku yang sudah berkeringat dingin pun merasakan cemas yang luar biasa. Orang itu membuka genggamannya lalu melemparkan sebuah benda ke arahku dan jatuh tepat diatas perutku. Sungguh takut luar biasa rasanya mengetahui bahwa benda itu adalah sebuah BOM, dan dalam hitungan detik tiba-tiba……

BUMMM..!!!!!!!

Aku terbangun kaget dari tidur karena telah mendapatkan mimpi paling buruk yang tak pernah ku alami sebelumnya dari mimpi-mimpi buruk lainnya. Waktu itu aku terbangun pagi-pagi buta, mentari belum beranjak dari peristirahatannya dan ayam pun belum melantunkan suara kokoknya.

Sungguh melegakan rasanya karena semua itu hanyalah sebuah mimpi, yang tidak mendapatkan aku menjadi seorang cacat yang menggilakan mendapat sebuah bom dan tidak ada lagi dengan kasur canggihnya.

Mimpi ini aku dapatkan ketika hari Jum’at, 17 Juli 2009 sekitar pukul 01.00 WIB, lebih dari sebuah mimpi buruk yang tidak diinginkan semua itu terjadi menjadi kenyataan. Tetapi masih ada sesuatu yang janggal hinggap di pikiranku yang bisa juga disebut firasat mulai dari bangun tidur jam 5 pagi hingga sekitar pukul 8 pagi. Rasa kaget muncul sangatlah luar biasa ketika sekitar jam 9 pagi melihat televisi menayangkan sebuah berita yang mengabarkan bahwa terjadi ledakan akibat BOM di Mega Kuningan, Jakarta. Perasaan kejanggalan tadi terjadi mulai sirna setelah melihat tayangan tersebut, karena telah mendengar terjadi pengeboman LAGI di Hotel JW Marriot- Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta. Dari mimpi buruk malam itu dan berita di televisi aku mendapatkan sebuah kesamaan dan sesuatu selama ini menjadi perasaan kejanggalanku adalah sebuah BOM,BOM dan BOM.

Sungguh tragis rasanya melihat situasi ini dan sangatlah sedih. Semoga hal ini tidak terjadi lagi di sebuah negeri yang bernama Indonesia, semoga saja ini menjadi BOM terakhir yang meledak dan tidak akan terjadi lagi aksi-aksi pengeboman di negeri ini.

Aku turut berduka cita atas aksi pengeboman yang terjadi di Hotel JW Marriot-Ritz Carlton, semoga para korban dan keluarga korban tabah menghadapinya.

Aku pengen bunuh diri saja....... Rating: 4.5 Diposkan Oleh: cakrukmania

4 comments:

  1. Iya,Islam tidak mengajarkan teror semacam itu.Semangat itu harus dilandasi ilmu

    ReplyDelete
  2. Andai siteroris ada dihadapanku,,ingin kupanggang hidup2 dia,biar merasakan bagaimana dukanya keluarga para korban dari BOM itu.
    Aku juga berharap tak ada lagi BOM selanjutnya...amien

    ReplyDelete
  3. Akibat perbuatannya, sangat menyakitkan banyak orang...
    Semoga kedepannya tidak ada lagi....

    ReplyDelete
  4. akhirnya kita memang hanya bisa berharap para teroris mau sedikit berbelas kasihan pada kita masyarakat tak berdosa.. dan terus mendukung pihak yg berwenang untuk meringkus jaringan terorisme ini.. biarlah Tuhan saja yg menghakimi mereka di neraka ...

    ReplyDelete


"Silahkan tuangkan komentar Anda pada Artikel ini"

Untuk menambah icon smile,Anda tinggal menulis kode icon. Bukan klik gambar icon.Terima kasih