2009-01-08

Obat di Perantauan

Mencari atau mendapatkan sebuah pekerjaan tidak harus selalu di tempat seseorang dilahirkan atau dibesarkan. Akoe yang sejak tahun 2004 merantau dari kota Jogja yang sekarang sudah bekerja di daerah Cikarang,Bekasi. Hidup di perantauan membuat akoe menjadi lebih mandiri. Akoe bukan lagi anak remaja yang masih mengekor pada orangtua, akoe bukan lagi anak remaja yang masih meminta jajan pada orangtua lagi.
Seiring dengan berjalannya waktu, kini akoe telah merangkak dari remaja naik menjadi seorang dewasa. Hidup di perantauan mengajari akoe banyak hal arti tentang kehidupan. Walau di perantauan tinggal hidup sendiri tanpa sanak saudara maupun sanak family, akoe selalu tetap menjaga komunikasi dengan keluarga di kampung. Memang jauh di mata tapi tak boleh lupa sama keluarga sendiri kalo tidak ibarat seperti pepatah "kacang lupa sama yang menanam"(he..he..).
Bekerja mencari sesuap nasi yang jauh dari kampung halaman, ternyata akoe masih merindukan kebiasaan-kebiasaan dulu ketika di Jogja. Kebiasaan yang sering kali akoe rindukan seperti jajan makanan khas atau makanan rakyat Jogja. Cikarang-Jogja yang jaraknya sampai ratusan kilometer kadang menjadi sangat dekat sekali, perasaan itu akoe dapatkan ketika melepas rindu saat melahap makanan khas Jogja. Engga usah jauh-jauh pulang ke Jogja, disini di Cikarang juga ada yang menjual nasi gudeg, bakmi djowo, bahkan banyak sekali angkringan (tempat nongkrong rakyat kecil khas Jogja-Solo).
Kebanyakan perantauan asal Jogja-Solo dan sekitarnya juga sering banyak berkumpul disini (angkringan-angkringan di Cikarang). Angkringan yang menyediakan 'sego kucing' (nasi kucing) juga diminati kalangan dari berbagai daerah juga. Selain sego kucing tersedia juga beraneka ragam sate tusuk seperti telur puyuh, usus, kikil, ati ampela dan sebagainya. Ada juga 'wedhang jahe'(minuman jahe) dan 'stmj' (susu telor madu jahe) juga menambah komplitnya angkringan yang juga sering disebut dengan sebutan warung koboy.
Tapi kadang kalau cuma makan ssego kucing dan minum wedhang jahe atau makan nasi gudeg, belum cukup juga mengobati kerinduan akoe yang paling dalam. Haruslah merasa lega apabila sudah menginjakkan kaki di tanah Jogja. Bagi perantau seperti akoe, dalam setahun pulang kampung paling banyak koe lakukan sebanyak 3x (itupun kalau ada momen penting selain libur lebaran dan liburan akhir tahun)......

Memancing bersama di daerah danau, sangat asik apalagi dapet ikan.
Walau jauh akoe merantau, haruslah ingat dengan kampung halaman.



Obat di Perantauan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: cakrukmania

2 comments:

  1. memang segala sesuatu tdk harus seperti yang kita inginkan. semakin kita ingin berkembang, kita harus banyak belajar, meskipun berat tapi kalau kita melihat secara positif segala hal, semua terasa menyenangkan. kami keluarga always mendukungmu. meski jauh tapi tetap dekat dihati. salam sayang dari kami untuk kalian berdua dan semoga segala cita-cita kalian terwujud.

    ReplyDelete
  2. betul kata mas epenlulut, bondan juga lagi merantau..epenlulut saudaranya ya?

    ReplyDelete


"Silahkan tuangkan komentar Anda pada Artikel ini"

Untuk menambah icon smile,Anda tinggal menulis kode icon. Bukan klik gambar icon.Terima kasih